Oleh سعيده رفيعه pada 15 November 2012 pukul 5:18
Jika dulu memuja nafsu
jika dulu bangga jabatan
merampas hak yang lain
demi perut yang sudah buncit
oleh keserakahan dan kemunafikan
oleh kelicikan dan kepicikan
Harta didewakan
dijadikan sumpal mulut-mulut kehausan
wanita didewikan
namun dijadikan budak dan barang dagangan
ego disuperkan
dijadikan alat penaklukan
hingga korbanpun berjatuhan
kelaparan, kemiskinan, kebodohan, kekerasan dan penderitaan
semua itu tak membuat tersentuh
bahkan terus dan terus melakukan kedhaliman
Kau merasa menjadi tuhan
dengan harta dan kekuasaan
sudah saatnya tuhanmu berganti
Kau pikir kebusukan itu abadi
kau kira kau segalanya yang terbaik
kau sangka kebenaran itu mutlak darimu
kau duga surga ada di tanganmu
tidak.....saatnya kau berganti Tuhan
sebelum bumi ini menelanmu
karena dirimu bukanlah Tuhan
Wahai yang memuja harta, tahta dan nafsu
Tuhanmu adalah Allah Yang Maha Penentu
Bukankah khairunnas anfa’uhum linnaas
bukankah dirimu adalah khalifah Tuhan
Jika iya, gunakan nuranimu dengan cerdas
jika iya, gunakan indramu dengan tangkas
jika iya, gunakan manusiawimu dengan pantas
agar mereka bisa tersenyum
mampu menikmati indahnya hidup
tanpa kelaliman
jika dulu bangga jabatan
merampas hak yang lain
demi perut yang sudah buncit
oleh keserakahan dan kemunafikan
oleh kelicikan dan kepicikan
Harta didewakan
dijadikan sumpal mulut-mulut kehausan
wanita didewikan
namun dijadikan budak dan barang dagangan
ego disuperkan
dijadikan alat penaklukan
hingga korbanpun berjatuhan
kelaparan, kemiskinan, kebodohan, kekerasan dan penderitaan
semua itu tak membuat tersentuh
bahkan terus dan terus melakukan kedhaliman
Kau merasa menjadi tuhan
dengan harta dan kekuasaan
sudah saatnya tuhanmu berganti
Kau pikir kebusukan itu abadi
kau kira kau segalanya yang terbaik
kau sangka kebenaran itu mutlak darimu
kau duga surga ada di tanganmu
tidak.....saatnya kau berganti Tuhan
sebelum bumi ini menelanmu
karena dirimu bukanlah Tuhan
Wahai yang memuja harta, tahta dan nafsu
Tuhanmu adalah Allah Yang Maha Penentu
Bukankah khairunnas anfa’uhum linnaas
bukankah dirimu adalah khalifah Tuhan
Jika iya, gunakan nuranimu dengan cerdas
jika iya, gunakan indramu dengan tangkas
jika iya, gunakan manusiawimu dengan pantas
agar mereka bisa tersenyum
mampu menikmati indahnya hidup
tanpa kelaliman